BAB 1 PANGGILAN HIDUP



Pengantar

  • Hidup ini adalah anugrah yang patut disyukuri dan wajib dipertanggung jawabkan. Ada 3 kategori bentuk pertanggung jawaban atas hidup manusia, yakni: 
            ~ Mempertahankan hidup
            ~ Memaknai hidup
            ~ Mengembangkan hidup (Baca Halaman 1 paragraf 1)

  • Hidup itu sangat pendek. Menurut Kitab Suci (Mazmur 90:10), usia kita hanya 70 hingga 80 jika kuat.
  • Oleh karena itu, dalam hidup ada pilihan. Pilihan hidup terbagi ke dalam jenis, yakni perkawinan dan selibat. Kedua jenis ini sama-sama dipanggil untuk berkarier agar hidup semakin bermakna. 

Panggilan Hidup Berkeluarga


Arti dan makna perkawinan


  • Cincin yang bertaut di jari (simbol bahwa sudah menikah)
  • Dua ekor angsa yang berhadapan (simbol hati)
  • Aneka corak dan warna gambar hati (bentuk ungkapan)
  • Bahtera yang berlayar. [pengandaian paling realistis, karena dalam hidup berkeluarga ada keindahan, tetapi juga ada tantangan]

Pandangan tentang Perkawinan

  • Tradisional = Keluarga punya peran dalam menentukan suatu perkawinan / ikatan keluarga. 
  • Yuridis/hukum = ada hak dan kewajiban yang dilindungi dalam bentuk dicintai dan dilindungi. 
  • Sosiologis = orang menikah  untuk mencari teman, bukan pembantu. 
  • Antropologis = saling menghargai dan melengkapi
  • Agama Islam = hidup bersama
  • Agama Katolik = sakramen, keduanya harus saling melengkapi
Karena bersifat sakramental, sebelum menikah, calon pasangan harus mengikuti kursus terlebih dahulu. Setelah menikah pun, Gereja memfasilitasi mereka dengan ME (Marriage Encounter) yang bertujuan untuk menghidupkan kembali api cinta.

Pergeseran Pemahaman dan Penghayatan Perkawinan

  • Bersifat sosial -> bersifat pribadi = Dahulu, perwakinan ditentukan oleh keluarga besar. Sekarang, hal tersebut merupakan privasi individu. 
  • Mistis-religius -> ekonomis-praktis = Dahulu, perkawinan penuh dengan upacara sesuai keyakinan masing-masing dan diurus sepenuhnya oleh keluarga. Sekarang, terjadi pergeseran bahwa perkawinan harus bersifat sekuler, ekonomis, efektif, dan tidak berlarut-larut (contoh: jasa EO)
  • Ruang lingkup sama -> berbeda = Dulu, seluruh keluarga berada di lingkup sama (berada di rumah, bersama ke sawah, dsb.) . Sekarang, kondisi di luar tidak sama dengan di rumah (Suami lebih sering berada di luar rumah)

Perkawinan Sakramental

1. Sakramentali

  • Tanda cinta kasih Allah (Baca Halaman 8 paragraf 1-4)
  • Tanda cinta Kristus pada Gereja (Baca Halaman 9 dan 10 atas beserta Efesus 5:25-32)

2. Sifat Perkawinan Sakramental

  • Monogami (Baca Halaman 10)
  • Tak Terceraikan (Baca Halaman 11)
  • Sampai maut memisahkan
Upacara perkawinan bukanlah happy ending, melainkan a new beginning

Tujuan Perkawinan

1. Undang - Undang

  • Membentuk keluarga yang bahagia, tetap, dan sejahtera. 
  • Dalam pelaksanaanya, kata "tetap" kurang realistis karena masih banyak kasus perceraian. 

2. Tradisi Gereja

  • Memperoleh kebahagiaan, keturunan, dan kebutuhan seksual. 
  • Perlu dijernihkan/disempurnakan karena secara inplisit akan muncul pemahaman bahwa perkawinan hanya sebagai sarana untuk memperoleh kebahagiaan, keturunan, dan kepuasan seksual. 

3. Konsili Vatikan II

  • Kebahagiaan itu indah 
  • Keturunan itu mahkota  [sekalipun tidak ada keturunan, perkawinan tetap penting] 
  • Hubungan seksual itu bahasa cinta [dilandasi sama-sama mau dan mampu]
  • Didasari oleh semangat aggiornamento (memperbarui diri)

Tantangan Perkawinan (Baca Halaman 13-16)

Internal
  1. Kebosanan dan kejenuhan
  2. Perbedaan pendapat dan pandangan
  3. Hubungan seksual tidak serasi
  4. Perselingkuhan/perzinahan
  5. Kemandulan
Eksternal
  1. Trend Kawin cerai, poligami, selingkuh
  2. Seks bebas
  3. Alat/obat yang mudah didapat
  4. Aborsi

Persiapan Perkawinan (Baca Halaman 16-21)

Peran Keluarga bagi Vincentius

  • Kondisi keluarga memotivasi Vincentius untuk menjadi sukses. Sejak kecil, ia dididik secara utuh sehingga menyentuh hatinya bahwa ia tidak ingin bernasib sama dengan orang tuanya.
  • Vincentius adalah anak yang murah hati, orang yang saleh, dan pribadi yang tangguh. (Baca Halaman 22 paragraf ke-2)
  • Rumus hidupnya = gagal satu, bangkit dua

Kawin Campur

  • Fenomena ini didasari bahwa kita sebagai minoritas tidak bisa terus-menerus bersama dengan sesama minoritas.
  • Fenomena ini tidak bisa dicegah manusia.
  • Gereja bisa memberikan izin kawin campur, tetapi ada dispensasi yang harus dipenuhi. 
  • Penyebab
          ~ jumlah umat yang seiman terbatas
          ~ masalah usia
          ~ Mengutamakan pertimbangan karakter, status sosial, kemapanan ekonomi daripada iman
          ~ Pergaulan sudah terlalu jauh

Keluarga Berencana 

  • KB bukan soal membatasi jumlah anak, melainkan soal merencanakan jumlah anak
  • Yang terpenting adalah bagaimana orang tua bertanggung jawab terhadap anak yang telah dianugerahi Tuhan
  • KB diizinkan selama tidak merendahkan martabat suami-istri, tidak berlawanan dengan hidup manusia, dan dapat dipertanggung jawabkan secara medis. 
  • KB yang dianjurkan : alamiah
  • KB yang diperbolehkan : non-abortif, mencegah pembuahan
  • KB yang dilarang : abortif
  • Aborsi dilarang karena tidak melindungi makhluk baru.
  • Definisi makhluk baru menurut kedokteran : jika sudah terbentuk sistem saraf, denyut jantung, dan komponen tubuh yang lengkap walaupun tidak sempurna. 
  • Definisi makhluk baru menurut Dogma Gereja : semenjak terjadinya pembuahan. 
  • Dalam Declaration of Human Right, HAM adalah hak yang dimiliki manusia semenjak lahir. Hal ini bertentangan dengan Gereja yang mengakui adanya HAM sejak terjadinya pembuahan. 

Panggilah Hidup Membiara

Arti dan Inti hidup membiara

1.) Arti hidup membiara

  •  Panggilan [sinonim]

  • Hidup membiara à ungkapan hidup manusia à hidupnya berasal dari Allah

  • Hidup berkeluarga sangat membatasi mengungkapkan hidup di hadirat Allah secara padat dan menyeluruh

  • Menemukan dimensi rohani dalam hidupnya

  •  Menuntut penyerahan diri secara mutlak dan menyeluruh untuk mengembangkan diri dan pribadinya.

  •  Amanat : menunjukkan dimensi hadirat Allah dalam hidup manusia. 

2.) Inti hidup membiara

  • Persatuan dan keakraban dengan Kristus.
  • Selalu bersatu dengan Kristus dan menerima pola hidup Kristus secara radikal bagi dirinya. 
  • "Mengikuti Jejak Tuhan Kita Yesus Kristus" atau " Meniru Kristus" (LG. art 42)
  • "Meneladani bentuk kehidupanNya" (LG. art. 44)
  • Sering berkomunikasi atau bertemu dengan Yesus. --> Doa (paling efektif)
  • Doa = sumber kekuatan untuk meneladani dan bersatu dengan Kristus. 
  • Contoh tokoh = St. Teresia dari Kanak-Kanak Yesus
  • didasarkan pada cinta Allah sendiri --> mengutus PutraNya utk mewartakan, menjadi saksi, dan melaksanakan karya keselamatan
  • Pola perutusan Yesus yang setia --> dihayati oleh biarawan. 

Arti dan makna Kaul Kebiaraan

1.)Kaul kemiskinan, ketaatan dan keperawanan

  • Kemiskinan 
~ Sikap batin rela menjadi miskin
~ Sikap bergantung dan berharap hanya kepada Bapa
~ ada aspek asketis (gaya hidup sederhana) dan apostolis (kerelaan menyumbang apapun demi kerasulan)
  • Ketaatan
~ Memutuskan untuk taat seperti Kristus
~ Ketaatan religius = diarahkan kepada Allah
~ ada aspek asketis (kepatuhan terhadap pembesar) dan apostolis (kerelaan untuk membaktikan diri kepada hidup dan kerasulan)
    • Keperawanan
    ~ melepaskan haknya untuk hidup berkeluarga demi kerajaan Allah
    ~ Sikap radikal untuk mencintai Bapa
    ~ kesediaan untuk mengikuti dan meneladan Kristus sepenuhnya, membaktikan diri sepenuhnya demi Kerajaan Allah. 
    ~ Bukan "tidak kawin" 


    Ketiga kaul di atas merupakan sikap radikal untuk mencintai Bapa (keperawanan), pasrah pada kehendak Bapa (ketaatan), serta berharap hanya kepada Bapa (kemiskinan)

    2.)Bentuk kaul keperawanan (selibat) lainnya

    • Perawat tidak menikah untuk mengabdi sepenuhnya pada orang sakit
    • Guru tidak menikah karena ingin mengabdi anak didiknya secara penuh. 
    • Bukannya tidak punya rasa cinta, melainkan memiliki rasa cinta pada Allah melalui profesi/kebiasan hidupnya.
    • "Ada orang yang tidak kawin ... ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena kerajaan Surga" (Mat 19:12)

    3.) Kaul adalah tanda Kerajaan Allah

    • harta, kekayaan, kuasa, kedudukan, perkawinan, keluarga --> nilai relatif, tidak absolut, dan abadi. 
    • Melalui kaul, kita diingatkan bahwa hidup tidak terpaku pada harta, kekayaan, kuasa, dll., melainkan mengarahkan kita pada Kerajaan Allah.

    Reformasi para Imam dan Pendidikan Seminari oleh Vincentius

    1.) Reformasi para Imam [tak layak -> layak]

    • Masalah serius mengenai kondisi imam yang kurang memadai
    • Banyak imam yang hidupnya tidak sesuai dengan imamat
    • Bersama Uskup Beauvais (Augustine Potier), ia mengadakan retret untuk para calon pastor (pertama kali tahun 1628)
    • Mengadakan Konferensi Hari Selasa --> penyegaran rohani dan memotivasi para imam

    2.) Pendidikan seminari


    • 1640, mulai pembentukan seminari
    • pengembangan dari retret para calon pastor
    • manfaat misi tetap berlangusng dan berguna bagi umat
    • Diperlukan untuk mengambil alih paroki di kota kecil dan perdesaan. 
    • 1640-1642, banyak seminari dibuka di seluruh kerajaan
    • Pada awalnya, kurang adanya minat dari sebagian besar anak untuk mengikrarkan dirinya pada iman, hanya ingin belajar tentang kemanusiaan. 
    • Pendidikan mengenai tugas dan fungsi, pembentukan moral sebagai imam memerlukan waktu 1-2 tahun. 
    Yang ditekankan Vincentius pada para imam yang memimpin seminari:
    • mendidik para calon imam semangat hidup yang benar (kehidupan batin, praktik doa, dan keutamaan-keutamaannya)
    • Tidak mengajarkan hal sepele (Bernyanyi, seremonial, dan moralitas remeh)
    • Para seminaris harus dibiasakan membantu imam dalam pelayanan sakramental
    • Para seminaris dididik menjadi pribadi yang rendah hati dan baik hati. (bukan cendekiawan)


    Panggilan karya/profesi

    Kisah Mr. Joger  (halaman 33-34)

    Arti, makna, dan Tujuan Kerja

    1.) Arti

    • Kerja = setiap kegiatan manusia yang diarahkan untuk kemajuan manusia dan mempertahankan hidupnya
    • Memerlukan pikiran -->  pekerjaan adalah keistimewaan makhluk berbudi, diarahkan pada tujuan tertentu
    • Kegiatan insani makhluk berbudi --> pekerjaan memiliki martabat dan nilai insani yang sama. 

    2.) Makna

    a. Scr Ekonomis
    • Pengerahan tenaga utuk menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan masyarakat. 
    • Ada pekerjaan produktif, distributif, dan jasa
    • Unsur pokok ketiga
    • Memenuhi dan menyelenggarakan kebutuhan hidup yang primer
    b. Scr Sosiologis
    • Pemenuhan kebutuhan individu dan masyarakat
    c. Scr Antropologis
    • Membina dan membentuk diri dan pribadinya
    • manusia menjadi lebih manusiawi dan menjadi teman bagi sesamanya dengan segala potensinya

    3.) Tujuan

    a. Mencari nafkah
    • bersifat jasmani
    • untuk mengembangkan kehidupan jasmani dan mempertahankan hidup 
    • Memebuhi kebutuhan hidup, memperoleh kedudukan dan kejayaan ekonomis, menjamin kehidupan jasmani di masa depan. 
    b. memajukan teknik dan kebudayaan
    • bersifat rohani
    • memajukan teknologi atau kebudayaan 
    c. menyempurnakan diri sendiri
    • menemukan harga dirinya
    • mengembangkan kepribadiannya
    • lebih memanusiakan dirinya
    d. memuliakan Tuhan
    • memuliakan Tuhan yang telah memberi kepercayaan dan kemampuan untuk melakukan segala tugas

    Hubungan Kerja dan istirahat

    1.) Bekerja membuat hidup berarti

    • Tidak seorang pun boleh dihalangi untuk bekerja demi harga diri
    • Punya makna religius 
    • Allah meminta manusia untuk bekerja --> manusia menjadi wakil Allah di dunia dan mengurusi ciptaan Tuhan
    • Menjadi sesama Tuhan, bukan hanya bekerja sama
    • Mendekatkan diriya secara pribadi dengan Allah --> tertuju pada Allah

    2.) Manusia membutuhkan istirahat

    • Bekerja menurut irama alam --> di dunia industri, manusia dipaksa untuk menjadi alat produksi, bukan sebagai citra Allah
    • Allah sendiri juga bekerja --> Bekerja 6 hari dan beristiraha hari ke-7 (Kej 1:1-2 ; 3), bahkan hingga hari ini (Yoh 5:17); manusia berpartisipasi dalam karya Tuhan, menyempurnakan diri dan dunia, memuliakan Allah, dan mengabdi kepadaNya. 
    • Tuhan tidak hanya bekerja, tetapi juga beristirahat. --> memerintahkan manusia untuk beristirahat setelah bekerja; manusia tidak boleh dipaksa bekerja, harus diberi kesempatan untuk beristirahat.
    3 kewajiban manusia
    ~ Bekerja
    ~ Beristirahat
    ~ Melindungi mereka yang harus bekerja dalam ketergantungan

    Firman Tuhan membebaskan manusia dari penindasan oleh pekerjaan, karena menghendaki manusia sebagai citra Allah, bukan alat produksi. 

    3.) Hubungan kerja dan Doa

    Peran doa dalam pekerjaan
    • Daya dorong lebih untuk bekerja lebih tekun, tabah, dan tawakal (pasrah pada Tuhan)
    • Memurnikan pola, motivasi, dan orientasi kerja. (waktu refleksi diri dan kerja yang sangat efektif)
    • Mempunyai aspek religius dan antikodrati

    Doa dan kerja adalah dua unsur hakiki dalam hidup manusia yang berhubungan erat tapi tidak bisa disamakan. 
    • Bekerja --> orang mencari nilai insani yang bukan Allah sendiri (c/: mencari nafkah)
    • Doa --> berhubungan langsung dengan Tuhan
    Semakin banyak bekerja, semakin banyak berdoa, karena:
    • Ada bahaya orang semakin tenggelam dan terikat dalam pekerjaannya. --> doa sebagai refleksi atas kerja --> pekerjaan tetap murni
    • Dibutuhkan kekuatan doa dan dorongan --> Doa menjadi kekuatan bagi orang beriman, doa dan kerja merupakan perwujudan dan ungkapan iman seseorang

    4.) Ensiklik Paus Yohanes Paulus II, Laborem Exercens

    • Ensiklik ke-3 Paus Yohanes II untuk memperingati 90 tahun Rerum Novarum. 
    • Kedudukan kerja dan menempatkan kerja pada pusat masalah sosial
    • Manusia adalah subjek kerja
    • Kerja mengungkapkan martabat manusia dan menambahnya
    • Menekankan prioritas kerja di atas hal lain 
    • Mendukung hak buruh dan berserikat (menguraikan spiritualitas kerja)
    • Pernyataan singkat dan jelas pemikiran Paus mengenai masalah sosial 
    • Mengembangkan dan menyempurnakan ajaran Gereja mengenai hak milik dan kritik mengenai Marxisme dan kapitalisme. 
    • Dengan bekerja, manusia menghasilkan karya dan memperoleh pengalaman. 
    • Dengan bekerja, manusia memperoleh rezeki dan menyumbang kemajuan IPTEK. 
    • Manusia dapat meningkatkan taraf kebudayaan dan etis masyarakat. 
    • Dasar penilaian kerja adalah manusia, subjeknya. 
    • Tujuan utama pekerjaan adalah menyempurnakan manusai dengan mengembangkan bakatnya daripada hasil material pekerjaannya. 
    • Scr riil, berhubungan dengan proses menghidupi keluarga. 
    • Kerja sungguh meningkatkan martabat manusia

    5.) Karya Vincentius - Kolose Bons Enfrants

    • Misi dari desa ke desa
    • Reformasi para imam
    • Menerima pelimpahan Biara St. Lazare
    • Membentuk Puteri Amal Kasih
    • Konferensi Hari Selasa
    • Pendidikan calon imam (seminari)
    • Pendidikan Kongregasi Putri Kasih

    Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    Doa Syukur Agung II

    Doa Syukur Agung I

    Peralatan Liturgi