Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

Doa Indulgensi Arwah dan Ujud Doa Bapa Suci

  Doa Indulgensi Bapa yang Maharahim, percaya akan kasihMu yang tiada batas, bersama seluruh GerejaMu, pada hari ini kami mohon dengan sangat, lepaskanlah jiwa-jiwa ... dari segala hukuman atas dosa-dosa mereka. Perkenankan mereka semua memasuki hidup abadi yang terang dan bahagia di Surga mulia, dan perkenankan mereka memandang kemuliaan cahaya wajahMu. Semua ini kami mohon dengan pengantaraan Kristus PutraMu dan pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin Aku Percaya ... ; Bapa Kami ....   Ujud Doa Bapa Suci Allah, Bapa Kami, kepadaMu kami persembahkan hari ini. Kami hunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan, maupun suka duka kami hari ini dalam kesatuan dengan PutraMu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan DiriNya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi pembimbing dan kekuatan kami hari ini, sehingga kami siap sedia menjadi saksi kasihMu. Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Gereja, secara khusus kami

Hari Raya Arwah Semua Orang Beriman (2 November)

Gambar
Setiap tanggal 2 November, Gereja Katolik merayakan Hari Raya Arwah Semua Orang Beriman.  Perayaan ini dilangsungkan untuk mengenang dan mempersembahkan doa bagi semua orang beriman yang telah meninggal, terutama orang-orang Kristen yang telah dibaptis yang diyakini berada di api penyucian. Praktik mendoakan arwah telah dilakukan sejak Perjanjian Lama, tepatnya ketika Yudas Makabe mendoakan arwah orang-orang yang gugur dalam pertempuran melawan Gorgias (2 Mak 12:38-45). alam Perjanjian Baru, St. Paulus pun berdoa bagi Onesiforus, kawan yang mengunjunginya di Roma (2 Tim 1:18). Praktik mendoakan orang-orang mati menjadi tradisi Biara Benediktin sejak abad ke-6 dan dirayakan pada hari Sabtu sebelum Pentakosta. Praktik ini bermunculan pula di Spanyol maupun Jerman. Pada tahun 1030, St. Odilo, Abbas Biara Benediktin di Cluny, menetapkan agar diadakan peringatan arwah setiap tahunnya di biara-biara ordonya. Tradisi inilah yang di kemudian hari diikuti oleh keuskupan-keuskupan di Eropa sam

Hari Raya Semua Orang Kudus (1 November)

Gambar
Setiap tanggal 1 November, Gereja Katolik merayakan Hari Raya Semua Orang Kudus. Perayaan ini dilangsungkan untuk mengenang para orang kudus, baik mereka yang telah dikanonisasi/diakui Gereja sebagai Santo/ Santa, maupun para orang kudus lainnya yang tidak/ belum dikenal.  Perayaan ini awalnya hanya dirayakan oleh Gereja Timur setiap Minggu Pertama setelah Pentakosta, menurut St. Efrem dari Suriah. Paus Bonifasius IV  baru menetapkan tanggal 13 Mei sebagai Hari Orang Kudus pada tahun 609, setelah ia merombak Pantheon (tempat ibadat kafir untuk Dewa-Dewi Romawi) menjadi sebuah Gereja untuk Santa Maria dan Para Rasul. Paus Gregorius III mengubah perayaan ini ke tanggal 1 November pada pertengahan abad ke-8, setelah pada tanggal yang sama ia meresmikan sebuah kapel di Basilika St. Petrus lama dan didedikasikan kepada semua orang kudus. Perayaan ini baru ditetapkan sebagai Hari Raya resmi oleh Paus Gregorius IV pada tahun 835. Pesta ini dirayakan untuk menghormati segenap anggota Gereja, y